Langsung ke konten utama

MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH?

Saat ini, kurikulum merupakan sebuah kata yang saat ini sedang menjadi kata yang begitu populer. Perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka, membuat seluruh pihak penasaran akan perubahan yang terdapat pada kurikulum merdeka.

Pengertian Kurikulum

Sebelum beranjak lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal apa itu kurikulum. Terdapat beberapa pengertian mengenai kurikulum.

  1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
  2. Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar.
  3. Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran

Secara sederhana, dapat kita nyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat dokumen yang dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran, yang memuat tujuan, isi dan bahan pelajaran.

 

Peran Kurikulum

  • Memandu desain pembelajaran

Kurikulum membantu dalam merancang program pembelajaran yang efektif. Ini mencakup pemilihan materi pelajaran, metode pengajaran, penilaian, dan sumber daya yang akan digunakan dalam proses pendidikan.

  • Memotivasi pembelajaran
Kurikulum yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik dan bermakna.
  • Mengatur tujuan pendidikan
Kurikulum membantu dalam merumuskan tujuan pendidikan yang jelas dan spesifik. Ini menentukan apa yang diharapkan siswa, dipelajari, dan dicapai selama proses pendidikan.
  • Memfasilitasi evaluasi dan Penilaian
Kurikulum memberikan dasar untuk pengembangan instrumen evaluasidan penilaian. Ini membantu guru dan lembaga pendidikan dalam menilai pencapaian siswa dan efektivitas program pendidikan.

 

Fungsi Kurikulum

Secara luas, kurikulum berfungsi untuk mencapa tujuan pendidikan, diantaranya adalah tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional. Fungsi kurikulum dapat diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan.

  • Untuk siswa
Fungsi kurikulum bagi siswa adalah sebagai acuan belajar. Dengan adanya kurikulum, siswa dapat mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan dipahami, sehingga siswa dapat mempersiapkan diri dengan baik saat menghadapi ujian. Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuk standar pedidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah memiliki standar pelajaran yang sama, sehingga pemerataan pendidikan dapat berjalan dengan baik.
  • Untuk Guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa. Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi yang harus diberikan pada anak didik.
  • Untuk Kepala Sekolah
Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga indikator keberhasilan pembelajaran.
  • Untuk Masyarakat atau orangtua
Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum, dapat menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum pendidikan sekolah pada seorang anak.

 

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

Kurikulum harus dinamis berkembang menyesuaikan kondisi. Kurikulum tidak dapat dipergunakan dalam satu waktu terus menerus karena dunia terus berubah. Demikian juga dunia pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun dan mendidik generasi harus pula ikut berubah.

 

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan jaman, apalagi saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin maju. Metode dan konteks kurikulum sebelumnya tentu dianggap sudah tidak relevan lagi dengan kondisi dan karakteristik peserta didik saat ini.

 

Selain itu kurikulum juga harus bisa memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan dapat menyiapkan generasi Bangsa untuk masa yang akan datang sebagai generasi yang visioner yang memiliki cita-cita besar dan mampu memandang jauh ke depan.

 

“Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.” Ki Hajar Dewantara

 

Sejak Indonesia merdeka, kurikulum telah mengalami beberapa perubahan, mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013, hingga kurikulum merdeka yang saat ini digunakan. Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan kurikulum, diantaranya adalah sebagai berikut:

  •  Kebutuhan Individu siswa
Setiap siswa memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda. Kurikulum yang fleksibel memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran dan jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan tujuan karir mereka
  •  Persiapan untuk Tantangan Masa Depan

Kurikulum harus dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan, termasuk masalah global seperti perubahan iklim. Ketidaksetaraan, dan revolusi teknologi. Pendidikan harus memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

  •  Standar Pendidikan

Banyak negara yang memiliki standar pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh sekolah dan siswa. Perubahan kurikulum mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa standar ini terpenuhi

  • Perkembangan Zaman

Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang. Pembelajaran akan membosankan tanpa adanya perubahan yang mengikuti perkembangan zaman.

 

Yang harus kita ingat, perubahan kurikulum memerlukan waktu dan komitmen dari banyak pihak, serta penyesuaian berkelanjutan. Keterlibatan semua pihak yang memiliki kepentingan dan pendekatan yang terencana merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan perubahan kurikulum. Seluruh komponen masyarakat, orang tua, dan sekolah harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, kepentingan peserta didik sebagai pengembangan kurikulum.

 

Mengenal Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Di sisi lain, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

 

Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Kurikulum ini juga merupakan langkah terobosan untuk membantu guru dan kepala sekolah mengubah proses belajar menjadi jauh lebih relevan, mendalam dan menyenangkan. Sehingga, peserta didik pun dapat lebih mudah memahami pembelajaran yang dilakukan.

 

Ada beberapa karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran, antara lain:


  1. Fokus pada materi esensial sehingga pembelajaran lebih mendalam,
  2. Waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
  3. Capaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran yang fleksibel mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan dan melaksanakan pembelajaran berkualitas.
  4. Mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
  1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
  2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
  3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Kurikulum Transmisi, Transaksi, dan Transformasi

    Kurikulum merupakan alat transmisi kebudayaan, transaksi dengan masyarakat, atau transformasi pribadi anak didik. Konsep kurikulum transformasi menekankan adanya kepedulian kurikulum terhadap lingkungan dimana siswa berada. Kurikulum sekolah yang dipengaruhi konsep ini hendaknya terintegrasi dengan lingkungan, dan berhubungan dengan fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Model konsep kurikulum ini memfokuskan pada perubahan sosial dan personal pada diri siswa yang bersifat pluralistik dan holistik.

Literasi TIK dalam Pembelajaran

       Dilansir dari  wikipedia,  istilah literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai  literatus,  yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. UNESCO menyatakan bahwa  pemahaman orang mengenai makna literasi itu sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai budaya serta juga pengalaman. Pemahaman umum dari literasi ialah  seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.