Langsung ke konten utama

Laboratorium dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Mengenal Laboratorium Sekolah

    Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Sarana pendidikan meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
    Salah satu prasarana yang ada di sekolah adalah ruang laboratorium. Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium juga merupakan tempat bagi peserta didik untuk melakukan eksperimen-eksperimen dari teori yang telah diberikan di kelas. Fungsi dari eksperimen itu sendiri adalah sebagai penunjang pembelajaran guna meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu materi yang telah dipelajari. Melalui praktikum, diharapkan siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan nilai tambah yang cukup berarti, karena adanya interaksi dengan alat dan bahan serta kegiatan observasi berbagai gejala secara langsung. Kegiatan laboratorium atau praktikum akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:
  1. membangun pemahaman konsep
  2. verivikasi (pembuktian) kebenaran konsep
  3. menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja ilmiah) serta afektif siswa
  4. menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap mata pelajaran (ilmu) yang dipelajari
  5. melatih kemampuan psikomotor
  6. menumbuhkan sikap ilmiah
  7. mengembangkan kemampuan kerja sama
dengan demikian, secara didaktik laboratorium merupakan sarana untuk meningkatkan kecakapan akademik, sosial, dan vokasional peserta didik secara simultan.
    Laboratorium merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran secara praktek dalam bidang ilmu tertentu. Laboratorium yang terdapat di tingkat SMA terdiri dari Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia, Laboratorium Biologi, Laboratorium Komputer, dan Laboratorium Bahasa. Setiap laboratorium harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan fungsi laboratorium tersebut. Prasarana laboratorium adalah bangunan atau ruang yang sengaja diperuntukkan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan praktik. Sarana laboratorium adalah seluruh fasilitas atau kelengkapan penunjang pokok yang menjamin kegiatan di laboratorium dapat berjalan aman dan efisien.
    Pengelolaan laboratorium daapt diartikan sebagai satu kesatuan tindakan yang terencana, sistematis dan berkesinambungan oleh seseorang atau organisasi. Pengelolaan laboratorium terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
  1. pengadaan sarana dan prasarana
  2. penggunaan dan pemeliharaan alat
  3. pengadministrasian
  4. keselamatan kerja
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan bahwa laboratorium perlu memiliki petugas sebagai berikut:
  1. Tenaga Laboratorium (laboran), yaitu tenaga yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab membantu guru dalam mengelola kegiatan praktikum di laboratorium.
  2. Teknisi sumber belajar, yaitu tenaga yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran.

Keselamatan Kerja di Laboratorium

Bekerja di laboratorium selain menyenangkan juga bisa sangat berbahaya. Setiap bekerja di laboratorium harus selalu mengikuti prosedur-prosedur keselamatan kerja. Aturan keselamatan kerja yang paling penting adalah selalu mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guru atau mengikuti petunjuk-petunjuk yang tercantum dalam buku pelajaran. Berikut ini beberapa petunjuk yang harus diikuti agar eksperimen yang dilakukan di dalam laboratorium berjalan dengan aman.
1. Aturan-aturan keselamatan umum
  1. baca beberapa kali semua petunjuk untuk melakukan eksperimen. ikuti setiap petunjuk secara tepat, seperti yang telah dituliskan. Jika anda sangsi akan suatu langkah apa saja tentang eksperimen, selalu bertanya dan meminta bantuan kepada guru
  2. jangan pernah melakukan kegiatan yang tidak diizinkan olwh guru. Jika anda ingin melakukan eksperimen berdasarkan ide anda sendiri, selalu minta izin pada guru sebelum melakukannya
  3. jangan pernah menggunakan peralatan, kecuali anda telah diberi izin
  4. selalu berhati-hati untuk tidak menumpahkan bahan-bahan di dalam laboratorium. Jika bahan tumpah, segera tanya guru tentang prosedur yang sesuai untuk membersihkan tumpahan tersebut. Jangan pernah menuangkan zat-zat ke dalam bak cuci atau bak sampah.
  5. jangan pernah makan makanan atau kudapan di dalam laboratorium
  6. cuci tangan anda sebelum dan sesudah melakukan eksperimen
  7. setelah eksperimen selesai dilakukan, bersihkan daerah kerja anda dan kembalikan semua peralatan ke tempat semula
  8. padamkan semua pembakar sebelum meninggalkan laboratorium. Periksa apakah saluran gas ke pembakar sudah terputus.
2. Aturan-aturan keselamatan mata
  1. gunakan kacamata pelindung untuk keselamatan saat anda akan bekerja dengan zat-zat kimia, nyala api terbuka, atau zat-zat lain yang mungkin membahayakan mata anda.
  2. jika terjadi kontak antara mata dengan zat-zat kimia, segera bilas dengan dengan air. Beritahu kepada guru anda
3. Keselamatan terhadap benda panas
  1. laksanakan prosedur yang sesuai ketika menyalakan sebuah pembakar bunsen
  2. untuk menghindari sengatan panas, gunakan jepitan atau tang dan pemegang tabung uji atau sarung tangan tahan api
  3. ketika anda memanaskan sebuah tabung uji atau botol uji, selalu arahkan menjauhi diri sendiri dan teman kerja anda. Zat kimia dapat memercik keluar dari tabung uji yang dipanaskan
4. Keselamatan terhadap api
  1. ketika bekerja di dekat nyala api yang terbuka, ikat rambut panjang untuk menjaganya dari sambaran api
  2. jangan melintas di dekat suatu nyala api yang terbuka
  3. jangan memanaskan zat apapun dalam suatu wadah tertutup. Gas-gas muai yang dihasilkan dapat melukai diri anda dan teman kerja anda
  4. jangan memanaskan pelarut-pelarut yang dapat terbakar secara langsung
  5. pahami lokasi dan cara menggunakan alat pemadam kebakaran dan baju tahan api
5. Keselamatan terhadap peralatan mudah pecah
  1. periksa apakah pada alat mudah pecah terdapat reatakan atau gumpilan. Jangan menggunakan alat mudah pecah yang retak dan gumpil, karena alat tersebut dapat hancur pada kondisi hampa udara
  2. jangan memaksa saat memasang tabung kaca ke penjepit karet. Gerakan memutar dan pelumasan akan sangat membantu anda ketika memasang tabung kaca ke penjepit karet atau tabung karet
  3. jangan memanaskan alat mudah pecah yang belum benar-benar kering
  4. jangan mengangkat alat mudah pecah, kecuali anda yakin alat tersebut tidak panas
  5. laporkan segera kepada guru jika anda telah memecahkan alat mudah pecah
  6. setelah mencuci alat mudah pecah yang telah selesai dipakai, biarkan udara yang mengeringkannya
6. Keselamatan terhadap listrik
  1. jaga tangan anda selalu kering untuk menghindari sengatan-sengatan listrik akibat terjadi persentuhan dengan sumber-sumber listrik
  2. jangan menggunakan kabel sambungan yang terlalu panjang untuk menghubungkan peralatan listrik
  3. pengubahan atau penyetelan rangkaian-rangkaian listrik hanya boleh dilakukan jika rangkaian telah diputus dari sumber daya listriknya
  4. jangan menghubungkan terlalu banyak peralatan listrik ke sebuah stop kontak listrik, karena stop kontak dapat mengalami beban berlebih sehingga dapat menyebabkan kebakaran.

Lambang-Lambang Bahaya

Ketika bekerja di laboratorium, anda dapat berhubungan dengan bermacam-macam bahan kimia dan berbagai peralatan. Anda mungkin tidak mengenal sifat dari seluruh bahan atau peralatan tersebut, tetapi ketika akan menggunakannya ada beberapa lambang yang dapat memperingatkan anda dari bahaya bahan-bahan kimia dan peralatan tertentu. Berikut ini beberapa contoh lambang berbahaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Kurikulum Transmisi, Transaksi, dan Transformasi

    Kurikulum merupakan alat transmisi kebudayaan, transaksi dengan masyarakat, atau transformasi pribadi anak didik. Konsep kurikulum transformasi menekankan adanya kepedulian kurikulum terhadap lingkungan dimana siswa berada. Kurikulum sekolah yang dipengaruhi konsep ini hendaknya terintegrasi dengan lingkungan, dan berhubungan dengan fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Model konsep kurikulum ini memfokuskan pada perubahan sosial dan personal pada diri siswa yang bersifat pluralistik dan holistik.

MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH?

Saat ini, kurikulum merupakan sebuah kata yang saat ini sedang menjadi kata yang begitu populer. Perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka, membuat seluruh pihak penasaran akan perubahan yang terdapat pada kurikulum merdeka. Pengertian Kurikulum Sebelum beranjak lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal apa itu kurikulum. Terdapat beberapa pengertian mengenai kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar. Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran Secara sederhana, dapat kita nyatakan bahwa kurikul

Literasi TIK dalam Pembelajaran

       Dilansir dari  wikipedia,  istilah literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai  literatus,  yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. UNESCO menyatakan bahwa  pemahaman orang mengenai makna literasi itu sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai budaya serta juga pengalaman. Pemahaman umum dari literasi ialah  seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.