Langsung ke konten utama

Angka Penting dan Notasi Ilmiah



Angka Penting

Angka dalam fisika terbagi menjadi dua, yaitu angka eksak dan angka penting. Angka eksak atau bilangan eksak adalah angka yang diperoleh dari perhitungan, misalnya 2 buah buku, 5 butir kelereng, dll. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan.

Aturan-aturan angka penting

Untuk menentukan angka penting, digunakan aturan sebagai berikut:
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
153,2 g mengandung empat angka penting (4 AP).
16,7 cm mengandung tiga angka penting (3 AP).

b. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh:
20,35 kg mengandung empat angka penting (4 AP).
326,04 mm mengandung lima angka penting (5 AP)

c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali diberi tanda garis bawah pada angka yang diragukan.
Contoh:
25,00 kg mengandung empat angka penting (4 AP)
13.000 m mengandung lima angka penting (5 AP)

d. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah kiri maupun di sebelah kanan tanda koma desimal bukan angka penting.
Contoh:
0,539 g mengandung tiga angka penting (3 AP)
0,0037 kg mengandung dua angka penting (2 AP)

e. Angka yang diberi garis bawah merupakan angka taksiran atau angka yang diragukan, termasuk angka penting.
Contoh:
4.567 cm, angka 6 diragukan sehingga hanya mengandung tiga angka penting (3 AP)
40.007 mm, angka nol yang digaris bawah adalah angka yang diragukan, sehingga hanya mengandung tiga angka penting (3 AP).

Aturan pembulatan bilangan dalam fisika

a. Jika angka yang akan dibulatkan lebih kecil dari 5, maka angka dibulatkan kebawah
Contoh:
346,53 dibulatkan menjadi 346,5
12.310 dibulatkan menjadi 12.300

b. Jika angka yang akan dibulatkan lebih besar dari 5, maka dibulatkan keatas
Contoh:
35,47 dibulatkan menjadi 35,5
12.370 dibulatkan menjadi 12.400

c. Jika angka yang akan dibulatkan adalah 5, maka lihat dulu angka sebelumnya. Jika sebelum angka 5 adalah angka ganjil maka dibulatkan keatas, dan jika sebelum angka 5 adalah angka genap, angka dibulatkan kebawah.
Contoh:
36,75 dibulatkan menjadi 36,8 (perhatikan angka 7 sebelum angka 5)
36,65 dibulatkan menjadi 36,6 (perhatikan angka 6 sebelum angka 5)
45.350 dibulatkan menjadi 45.400
45.250 dibulatkan menjadi 45.200

Operasi-operasi dalam angka penting.

Dalam aturan berhitung dengan angka penting, yang harus diingat adalah jumlah angka penting hasil perhitungan tidak mungkin melebihi jumlah angka penting pada hasil pengukuran.

a. Operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka penting.

Pada operasi penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan dengan berpedoman pada aturan angka penting, hasil operasi penjumlahan atau pengurangan itu hanya boleh mengandung satu angka yang diragukan. Bisa juga dikatakan bahwa angka taksiran pada hasil pengurangan harus mengikuti angka taksiran yang paling sedikit pada bilangan yang dioperasikan. Sedangkan untuk pembulatannya hanya boleh dilakukan sekali saja.

Contoh:
  • 210,3 + 53,23 = 263,53
(hasil penjumlahan memiliki 2 angka taksiran, sehingga harus ditulis menjadi 263,5) 
 
  • 385,617 – 13,2 = 372,417, ditulis menjadi 372,4

b. Operasi perkalian dan pembagian dengan angka penting

Pada operasi perkalian atau pembagian dengan menggunakan angka penting, jumlah penulisan angka penting disesuaikan dengan jumlah angka penting yang paling sedikit. Misalnya, jika deretan bilangan pertama memiliki 5 angka penting dan bilangan kedua 3 angka penting, maka hasil perkalian atau pembagian hanya boleh memiliki 3 angka penting.

Contoh:
  • 2,04 x 3,5 = 7,140 ditulis menjadi 7,1
(2,04 memiliki 3 AP, sedangkan 3,5 memiliki 2 AP, sehingga hasil perkalian hanya boleh memiliki 2 AP)

  • 6,7825 : 2,5 = 2,713 ditulis menjadi 2,7

c. Operasi penarikan akar dengan aturan angka penting

Penulisan hasil dan penarikan akar disesuaikan dengan jumlah angka penting yang terkandung pada bilangan yang ditarik akarnya.

Contoh:
  • √46 = 6,7823 ditulis menjadi 6,8 (hasil penarikan akar hanya boleh memiliki 2 AP, karena bilangan dalam tanda akar memiliki 2 AP)
  • √625= 25 ditulis menjadi 25,0 (hasil penarikan akar harus ditulis menjadi 3 AP, karena bilangan dalam tanda akar memiliki 3 AP)

d. Perkalian atau pembagian antara angka penting dan angka eksak

Perkalian atau pembagian antara angka penting dan angka eksak, menghasilkan angka penting yang sesuai dengan jumlah angka penting.

Contoh:

Jika massa sebuah kelereng adalah 12,5 gram, maka massa 15 butir kelereng adalah ...

Penyelesaian:

12,5 adalah angka yang diperoleh dari pengukuran, sehingga termasuk pada angka penting dengan jumlah angka penting sebanyak 3 AP, sedangkan 15 adalah angka eksak yang diperoleh dengan menghitung jumlah butir kelereng, maka massa 15 butir kelereng dapat dihitung dengan:

12,5 x 15 = 187,5 ditulis menjadi 188 gram (3 AP)


Notasi Ilmiah

Seringkali kita memperoleh hasil perhitungan berupa deretan bilangan yang cukup panjang, sehingga menyulitkan penulisan bilangan tersebut. Untuk mempermudah penulisan dan mengingat konversi satuan dalam SI, maka penulisan menggunakan bilangan sepuluh berpangkat. Bentuk penulisan seperti ini dinamakan dengan notasi ilmiah. Dalam notasi ilmiah angka hasil pengukuran dinyatakan dengan

a x 10n

dengan:

a adalah bilangan asli dengan nilai 1 < a < 10

n adalah bilangan bulat.

Contoh:

750.000 dinyatakan sebagai 7,5 x 105

300.000.000 ditulis sebagai 3 x 108

0,0004562 ditulis sebagai 4,562 x 10-4

0,0032000 ditulis sebagai 3,2000 x 10-3

 

Harap diperhatikan, bahwa penulisan lambang bilangan pada notasi ilmiah, harus tetap memperhatikan aturan penulisan angka penting, karena bilangan yang terdapat pada notasi ilmiah adalah angka penting. Contoh:

7,5 x 105 memiliki 2 angka penting

3,2000 x 10-3 memiliki 5 angka penting

3 x 108 memiliki 1 angka penting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model Kurikulum Transmisi, Transaksi, dan Transformasi

    Kurikulum merupakan alat transmisi kebudayaan, transaksi dengan masyarakat, atau transformasi pribadi anak didik. Konsep kurikulum transformasi menekankan adanya kepedulian kurikulum terhadap lingkungan dimana siswa berada. Kurikulum sekolah yang dipengaruhi konsep ini hendaknya terintegrasi dengan lingkungan, dan berhubungan dengan fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Model konsep kurikulum ini memfokuskan pada perubahan sosial dan personal pada diri siswa yang bersifat pluralistik dan holistik.

MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH?

Saat ini, kurikulum merupakan sebuah kata yang saat ini sedang menjadi kata yang begitu populer. Perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka, membuat seluruh pihak penasaran akan perubahan yang terdapat pada kurikulum merdeka. Pengertian Kurikulum Sebelum beranjak lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal apa itu kurikulum. Terdapat beberapa pengertian mengenai kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar. Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran Secara sederhana, dapat kita nyatakan bahwa kurikul

Literasi TIK dalam Pembelajaran

       Dilansir dari  wikipedia,  istilah literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai  literatus,  yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. UNESCO menyatakan bahwa  pemahaman orang mengenai makna literasi itu sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai budaya serta juga pengalaman. Pemahaman umum dari literasi ialah  seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.